Rabu, 22 Juni 2016

Kisah Salman alfarizi

Salman alfarisi rodhiallah huanhu merupakan laki2 persia dari golongan asfahat,bapak  beliau beragama majusi atau agama penyembah api,bapak handa beliau sayang banget sama salman dan berharap saat besar nanti salman dapat mewarisi jabatanya sebagai kepala desa dan pemimpin agama majusi, suatu hari salman di berikan pekerjaan yaitu menjaga api,dan menjaga api untuk umat majusi bukan nhal sepele,karna api itu oleh bangsa majusi diaangggap sebagai tuhan kalo apinya padam berarti tuhan yang mereka sembah juga mati
Suatu hari sebuah kesibukan menghalangi Bapaknya untuk berangkat
ke ladang, maka dia berkata kepada Salman, "Anakku, aku disibukkan oleh pekerjaanku
sehingga aku tidak bisa mengurusi ladangku,mulai hari ini kamu yang mengurusinya."
Salman berangkat menuju ladang kami, di tengah jalan dia melewati
sebuah gereja orang-orang Nasrani, Salman mendengar suara mereka yang sadang beribadah, hal itu menarik perhatiannya.
Dia memperhatikan mereka, ibadah mereka menakjubkan, Dia manjadi berminat kepada agama mereka. Dan berkata kepada diriku, "Demi Tuhan, ini lebih baik daripada apa yang kami anut selama ini." Demi Tuhan aku tidak meninggalkan mereka sampai matahari terbenam, Salman batal berangkat ke ladang Bapaknya. Kemudian Salman bertanya kepada mereka, Dari mana asal usul agama ini?" Mereka menjawab, "Agama kami dari Negeri Syam.
Malam pun tiba, dia pulang ke rumah, Bapaknya menyambutku dan menanyakan kepadaku tentang apa yang dia lakukan, Salman berkata, "Bapak aku melewati orang-orang yang sedang beribadah di gereja mereka, agama mereka sungguh menakiubkanku, aku terus bersama mereka sampai metahari terbenam.
Bapaknya marah dan murka  dari apa yang telah Salman lakukan, dan berkata, Anakku, agama tadi tidak membawa kebaikan. Agamammu dan agama leuhurmulah yang lebih baik darinya.
Salman menjawab. Tidak mungkin, demi Tuhan, agama mereka lebih bak daripada agama kita. Bapaknya pun sangat ketakutan terhadap kata-kataku,kemudian bapaknya memasung kedua kaki Salman.
                Manakala kesempatan datang, Salman bertanya kepada orang-orang Nasrani yang tinggal di gereja mereka), "Bila ada beberapa orang dari kalian hendak berangkat ke negeri Syam maka beritahu aku. Tidak lama berselang kesempatan itu pun datang beberapa orang dan mereka hendak berangkat ke negeri Syam, mereka mengabariku, Salman pun berusaha mencari cara untuk membuka pasungangnya dan aku berhasil membukanya. Dia berangkat secara sembunyi-sembunyi bersama mereka sehingga kami tiba di negeri Syam.
Tiba di Syam, Salman bertanya, "Siapa orang yang paling alim agamanya disini? Mereka menjawab, Seorang uskup penanggung jawab gereja. Salman datang kepadanya dan berkata, "Aku ingin masuk agama Nasrani.

Aku ingin menyertaimu, melayanimu dan belajar darimu serta beribadah denganmu
Uskup itu berkata, "Masuklah," Salman masuk dan mulai menjadi ayannya.
Namun tidak lama setelah itu dia mengetahui bahwa laki-laki ini adalah laki-laki busuk, dia memerintahkan para pengikutnya untuk bersedekah dan mendorong mereka untuk mencari pahala, namun ketika mereka menyerahkan sedekah kepadanya, dia malah menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak memberikannya kepada fakir miskin sedikit pun, sehingga lakulaki ini
mengumpulkan bergentong gentong emas.”

Salman pun sangat membencinya karena akhlak dan perilakunya, tidak lama kemudian dia pun mati, orang-orang Nasrani berkumpul untuk menguburkannya, Salman berkata kepada mereka, "Laki-laki ini bukan orang baik, dia menyuruh kalian bersedekah dan mendorong kalian agar kalian suka bersedekah. Tetapl Jika kalian menyerahkan sedekah kepadanya maka dia menyimpannya untuk dirinya, dia tidak memberikan sedikit pun kepada orang-orang miskin.
Mereka bertanya, "Dari mana kamu tahu hal itu?" Salman menjawab, "Kemarilah, aku tunjukkan kekayaannya kepada kalian. Salman membawa mereka ke tempat penyimpanan hartanya, mereka pun membongkarnya dan menemukan tujuh buah gentong yang penuh dengan emas dan perak, ketika mereka melihatnya, mereka berkata, "Demi Allah kami tidak akan menguburnya.
Kemudian mereka menyalibnya dan melemparinya dengan batu.
Tidak berlangsung lama setelah itu mereka sudah memilih penggantinya, Salman tetap menyertainya, dia melihatnya sebagai laki-laki yang paling zuhud terhadap dunia, paling ingin meraih akhirat, paling tekun beribadah di malam dan slang hari, maka dia sangat menyintainya, ketika ajalnya sudah dekat, salman berkata kepadanya, "Wahai fulan setelah engkau meninggal dunia kepada siapakah aku melanjutkan pelajaran agamaku?”
Dia menjawab, "Anakku, aku tidak mengetahui seseorang yang sama
agamanya denganku kecuali laki-laki di al Maushil(yg terletak di Irak utara) dia adalah fulan, dia tidak mengganti agama dan tidak pula menyelewengkan, pergilah kepadanya Ketika laki-laki shalih ini wafat, salman berangkat kepada laki-laki yang dia katakan di al-Maushil. Salman bertemu dengannya, dia menceritakan
kisahnya kepadanya dan dia berkata, "Sesungguhnya fulan mewasiatkan di hari menjelang kewafatannya agar aku menemuimu, dia mengatakan kepadaku bahwa engkau berpegang kepada kebenaran yang dia pegang selama hidupnya." Maka dia menjawab, "Tinggallah di sini." Salman tinggal
bersamanya dan dia melihatnya dalam keadaan baik.
Namun tidak lama setelah itu dia pun wafat pula. Sebelum dia wafat salman berkata kepadanya, "Wahai fulan ketetapan Allah telah tiba seperti yang engkau rasakan saat ini, engkau telah mengetahui apa yang aku perlukan, kepada siapa engkau akan mewasiatkanku? Kepada siapa engkau memerintahkanku untuk bertemu?"
Dia menjawab, "Anakku, demi Allah aku tidak mengetahui seorang pun di atas apa yang aku pegang saat ini kecuali seorang laki-laki di Nashibini, dia adalah fulan, temuilah dia."
Ketika laki laki ini sudah dimakamkan di liang lahadnya, salman berangkat untuk menemui laki-laki di Nashibin, dia menceritakan kisahku dan disini. dia pun tinggal bersamanya, dia melihatnya seperti dua kawanya sebelumnya,baik, Demi Alah, tidaklama aku tinggal bersamanya kematian telah
menghampirinya ketika sudah tiba dia berkata kepadanya
mengetahui apa keinginanku, kepada siapa lagi aku harus berguru?
Dia menjawab “Demi allah aku tidak mengetahui seorang laki laki yang masih memegang apa yang kita pegang kecuali seoranglaki-laki di Ammuriyah dia fulan, pergilan kepadanya.
Maka salman pergi kepadanya, dia bertemu dengan si fulan dan menyampaikan
keperluanku, engannya bersama dia berkata, "Tinggallah bersamaku. Maka salman pun tinggal
seorang laki-laki yang berjalan di atas jalan  sebelumnya. Selama dia tinggal bersamanya dia bisa mempunyai beberapa ekor sapi dan beberapa ekor kambing.
Namun tidak lama berselang, keputusan Allah atasnya menghampirinya seperti ia menghampiri kawan-kawannya, manakala ajal tiba, salman berkata kepadanya, "Sesungguhnya engkau mengetahui urusanku seperti yang engkau ketahui, kepada siapa engkau mewasiatkan aku? Apa yang kamu perintahkan kepadaku untuk aku kerjakan?

Dia menawab, " Sesungguhnya tidak ada orang yg beragama sepertiku,tapi kitab suciku menjelaskan
 Nabi akan muncul di bumi Arab, dia diutus membawa agama Ibrahim, kemudian dia berhijrah dari negerinya ke negeri yang berpohon kurma di antara dua gunung berbatu, dia mempunyai tanda-tanda sangat jelas. Dia menerima hadiah dan tidak menerima sedekah. Di antara kedua pundaknya terdapat stempel kenabian. Jika kamu mampu berangkat ke negeri itu maka lakukanlah," inilah waqsiat terakhir sang guru kepada Salman alfarizi

Setelah sang guru itu meninggal. Setelah kepergiannya salman tetap tinggal di Anmuriyah beberapa waktu lamanya, sampai beberapa orang dari para pedagang Arab dari kabilah Kalb lewat di daerah kami. Salman berkata kepada mereka, "Aku memberikan sapi-sapi dan kambing kambingku kepada kalian jika kalian mau membawaku ke bumi Arab."
Mereka menjawab, "Ya, kami akan membawamu." Maka salman punmemberikan sapi-sapi dan kambing kambingku dan mereka pun membawanya, ketika kami tiba di sebuah tempat yang bernama Wadi Qurao, mereka mengkhianatiku dan menjualku kepada seorang laki-laki Yahudi, sehingga salman pun hidup dengannya sebagai budak yang harus melayaninya.
Tidak lama salman melayani laki laki Yahudi ini karena sepupunya dari Bani Quraizhah datang berkunjung dan membeliku untuk kemudian membawnya ke Yatsrib, di sana dia melihat pohon-pohon kurma seperti yang dikatakan oleh sepupuku di Ammuriyah, dia mengetahui bahwa inilah Madinah melalui sifat-sifat yang dia katakan kepadnya, dia pun tinggal di
sana bersama majikannya.
Pada saat itu Nabi masih di Makkah berdakwah kepada kaumnya,salman belum mendengar apa pun tentangnya karena kesibukanku sebagai budak dan hamba sahaya.
Rasulullah as hijrah ke Yatsrib, pada saat itu salman sedang berada di atas pucuk pohon kurma milik majikanku untuk melakukan pekerjaanku, sementara majikanku duduk di bawahnya, tiba-tiba sepupunya datang dan berkata kepadanya, "demi Allah mereka sekarang sedang berkumpul di Quba dengan seorang laki-laki yang pada hari ini datang dari Makkah yang mengaku sebagai Nabi.”
Begitu salman mendengar ucapannya, dia langsung terserang sesuatu yang mirip demam, tubuhku bergoncang keras, sampai-sampai salman takut jatuh di atas majikanku, salman segera turun dari pohon, dia berkata kepada sepupu majkanku, Apa yang tuan katakan? Tolong ulangi sekali lagi," Majikanku marah melihat sikapku,dia menamparku dengan keras dan berkata kepadnya, Apa urusanmu dengannya. Kembalilah kepada pekerjaanmu.
Di sore hari salman menggambil beberapa biji kurma yang sebelumnya aku kumpulkan,dan  pergi ke tempat dimana Rasulullah singgah, dan salman pun mendatanginya dan berkata, Aku mendengar bahwa anda adalah laki-laki sholeh dengan sahabat sahabat yang dalam kondisi membutuhkan uluran tangan. Ini kurma yang telah aku siapkan untuk sedekah, aku melihat Anda semua adalah orang yang paling berhak
untuk menerimanya Kemudian salman menyodorkan kurma kepadanya,
dia bersabda kepada "Makanlah, Dan dia sendiri menahan tangannya dan tidak makan. Maka salman berkata dalam diriku, "Ini satu bukti (bahwa dia tidakmenerima shadaqah)."
Kemudian salman pulang, dia mengumpulkan beberapa biji kurma untuk kedua kalinya, ketika Rasulullah sudah masuk Madinah meninggalkan Quba dia datang kepadanya, salman berkata, "Aku melihatmu tidak makan sedekah, ini adalah hadiah yang dengannya aku ingin memuliakanmu.
Maka dia makan sebagian dan memerintahkan shahabat-shahabatnya untuk makan pula.
Salman berkata dalam diriku, "Ini bukti yang kedua (dia menerima hadiah).

Kemudian salman datang kepada Rasulullah saat beliau berada di Baqi Nabi sedang menguburkan sebagian shahabatnya, salman melihat sedang duduk dengan memakai dua helai kan, salman mengucapkan salam,kemudian dia memutar ke belakangnya untuk melihat punggungnya
harapan bisa melihat stempel kenabian dikatakan oleh sepupunya di Ammuriyah. Manakala Nabi melihat bahwa salman telah berupaya untuk melih punggung beliau dan beliau mengetahui maksudnya
beliau pun menurunkan kain dari punggung nya kemudia salman pun melihat stempel kenabian. Itu salman mengetahuinya maka dia pun langsung memeluk beliau,menciumnya sambil menangis.

Lalu Rasulullah bertanya kepadnya, "Apa kisahmu?"

Maka salman menceritakan kisahnya kepada beliau, beliau terkagum-kagum dibuatnya, beliau berbahagia kalau para shahabat juga mendengarkanya, maka dia pun berkisah untuk mereka, mereka sangat takjub kepada kisahnya dan sangat bahagia karenanya,
 Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Ketegaran hati Salman patut dijadikan uswah. Ia pun tak kecewa dengan apa yang belum ia miliki meski ia sangat menginginkannya. Semoga Allah meridhai Salman dan menempatkannya pada surga yang tertinggi.semoga dari kisah tersebut kita mendapatkan manfaaat.nya atas kurang lebihnya saya mohon maaf,waqssalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar